Selasa, 09 Januari 2018

Bulog Mengurangi Harga Beras Medium Beras sebagai usaha rumahan masa kini


Direktur Badan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengatakan, harga jual medium quality rice di pasaran akan turun Rp 100-150 / kg dari Harga Eceran Tertinggi (HET) di masing-masing daerah.

Peraturan tentang harga medium pasar beras dilampirkan dalam surat yang dikirim oleh Menteri Perdagangan ke Bulog No. 31 / M / -DAG / SD / 1/2018 tanggal 5 Januari 2018.

"Kami mendapat instruksi dari Kementerian Perdagangan, untuk melakukan operasi pasar beras dengan kualitas menengah sambil mencatat informasi harga yang lebih rendah, dengan margin Rp 100-150 / kg dari HET di masing-masing daerah," kata Djarot di Jakarta, Selasa 9/1. / 2018).

Bulog sebelumnya pernah menggelar OP jenis medium pada November 2017, dengan harga lebih rendah Rp 8.100. Namun ternyata ternyata belum bisa menurunkan harga pasar.

"Kami (Bulog) sekarang sedang diarahkan oleh Kementerian Perdagangan untuk menurunkan harganya dengan margin Rp 100-150 / kg," katanya. Itulah pentingnya usaha rumahan masa kini dengan posko koni yang bisa membantu perekonominan warga sekitar.

Menurut data Permendag Nomor 57 / M-DAG / PER / 8/2017, masing-masing daerah memiliki Harga Eceran Ritel tertinggi. Untuk Jawa, Lampung, Selatan-Bali dan NTB-Sulawesi, beras medium memiliki HET Rp 9.450.

Untuk sisa wilayah Sumatera, NTT dan Kalimantan, nominal HET untuk beras medium adalah Rp 9.950. Wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Papua memiliki HET terbesar, yaitu Rp 10.250.

Pada pelepasan beras OP di Bulog Warehouse Divre DKI Jakarta dan Banten, Bulog merilis harga medium beras di pasar Jakarta dengan pengurangan Rp 150 / kg dari HET.

"Harga beras medium di pasar Jakarta saat ini dilepas ke Rp 9.300 / kg," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat pelepasan beras OP di Jakarta.